16 November 2015

Hikmah di Pagi ini: Balasan Kebaikan
Pagi ini, sekitar pukul 05.30, matari sudah menampakkan dirinya. Aku merasa malu dan tersaingi. Kutatap matahari dan berguman dalam hati,"Aku tak mau kalah darimu". Aku menunggu bajaj namun tak satu pun menampakkan dirinya. Aku smakin gelisah dan semakin kesal. Tak lama kemudian, muncullah bajaj. Aq menyetopnya. Lalu terjadilah tawar-menawar. Awalnya dia mengatakan 20 ribu tetapi aku menolak. Aku menegonya 15 ribu harga yg biasa aku negokan ke bajaj yang lain. Akhir dia mengalah.
Kurang lebih 10 menit, sampailah aku dj tempat tujuan. Aku langsung mengambil uang 20 ribu dan membayarnya. Dia kemusian mengelak bahwa tadi aku menawarnya 20 ribu. Dia ngotot tidak mau mengembalikannya. Aku pun mulai ngotot bahwa tadi saya menawarnya 15 ribu."Pak, tadi kan saya sudah menawarnya 15 ribu. Tsaya juga sering naik bajaj ke sini 15 ribu. Ini masih pagi,Pak tetapi Bapak sudah melakukan kecurangan. Bagaimana rezeki mau lancar kalau begitu,"kataku tak mau mengalah. "Demi Allah 20 ribu," jawabnya tidak merasa bersalah.
Aku pun langsung meninggalkan dan mengiklaskan semuanya.
Kebetulan pagi itu, aku hanya membawa uang 50 ribu. Pecahan uang kecil sudah tidak ada. Aku takut kena marah dari supit angkot. Aku mulai merawa was-was.
Setelah sampai di tempat tujuan aku pun turun dengan rasa was-was sambil menyodorkan uang 50 ribu.
Eh, di luar dugaan ternyata supirnya baik dan mau mengembalikan uangnya.
Aku sangat bersyukur. Walaupun bagi orang itu hal biasa tetapi bagi saya itu hal yg sangat luar biasa di pagi itu. Tuhan telah memberikan pejaran berharga yaitu kehilanga uang 5 ribu dari supir bajaj. Tuhan membuat aku tersenyum lagi lewat supir yang baik.  Memang bukan uang yang dikembalikan oleh Tuhan tetapi kebahagian batin yang aku dapatkan luar biasa. Terima kasih Tuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar