26 Februari 2012

Judul Penelitian: Pemanfaatan TIK dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia pada SMA Katolik Makale


PENERAPAN TIK DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
PADA SMA KATOLIK MAKALE

Multimedia telah mengalami perkembangan konsep sejalan dengan perkembangan teknologi pembelajaran. Ketika teknologi komputer belum dikenal, konsep multimedia sudah dikenal yakni dengan mengintegrasikan berbagai unsur media, seperti: cetak. kaset, audio, dan slide suara. Unsur-unsur tersebut dikemas dan dikombinasikan untuk menyampaikan suatu topik materi pelajaran tertentu. Pada konsep ini, setiap unsur media dianggap mempunyai kekuatan dan kelemahan. Kekuatan salah satu unsur media dimanfaatkan untuk mengatasi kelemahan media lainnya.
Perkembangan teknologi informasi  dan komunikasi (TIK) yang sangat pesat telah membawa perubahan besar pada segala bidang, termasuk bidang pendidikan. Bila dimanfaatkan dengan tepat, maka TIK dapat meningkatkan mutu pendidikan. Fahri (2009:1) menjelaskan bahwa pada hakikatnya tujuan dasar perlunya multimedia pembelajaran adalah untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran. Contohnya di SMA Katolik Makale.SMA Katolik Makale merupakan sekolah yang dilengkapi oleh fasilitas komputer dan internet. Apakah semuanya telah terealisasikan dalam proses pengajaran pada semua mata pelajaran? Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis akan mencoba menerapkan media tersebut dalam pelajaran bahasa Indosia.


Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan :           Perguruan Tinggi
Nama Mata Kuliah   :           Fonologi Bahasa Indonesia
Kode Mata Kuliah    :           104 F 11
Kelas/Semester        :           A/I
Alokasi Waktu          :           4x45 menit (2xpertemuan)

  1. Standar kompetensi
1.    Memahami
2.    Mengaplikasikan fonetik dalam bahasa yang lain
  1. Kompetensi Dasar
Memahami fonetik dalam bahasa Indonesia
  1. Indikator
a.    Memahami Defenisi fonetik
b.    Memahami bunyi vocal dan konsonan
c.    Memahami deskripsi bunyi vocal dan konsonan dalam bahasa Indonesia
d.    Memahami Distribusi bunyi vocal dan konsonan dalam bahasa Indonesia
e.    Menemukan bunyi vocal dan konsonan dalam bahasa daerah masing-masing mahasiswa
f.     Menemukan distibusi bunyi vocal dan konsonan dalam bahasa daerah.
1)    Menuliskan

  1. Tujuan Pembelajaran
1.    Dapat mengetahui defenisi fonetik
2.    Dapat membedakan bunyi vocal dan konsonan dalam bahasa Indosia
3.    Dapat membedakan deskripsi bunyi vocal dan konsonan dalam bahasa Indonesia
4.    dapat Mendistribusikan vokal dan konsonan dalam kata dasar dalam bahasa Indonesia
5.    Dapat menuliskan bunyi vocal dan konsonan dalam bahasa daerah
6.    Dapat mendistribusikan vocal dan konsonan dalam kata dasar bahasa Daerah.
  1. Materi Pembelajaran
1.    Defenisi Fonetik
2.    Deskripsi Bunyi vocal dan Konsonan
3.    Diagram Vokal dan konsonan
4.    Distribusi vocal dan konsonan
  1. Metode, dan Media Pembelajaran
a.    Pendekatan: Komunikatif
b.    Metode: Ceramah, Diskusi, Tanya jawab, pemberian tugas
c.    Media: Audiovisual
  1. Langkah-Langakah Kegiatan Pembelajaran
  1. Kegiatan Pembukaan
a.    Dosen menyampaikan salam pembuka
b.    Mengulang materi pada pertemuan sebelumnya sebagai acuan untuk masuk dalam materi selanjutnya.
  1. Kegiatan Inti
a.    Kegiatan Eksplorasi:
1)    Mempelajari fonetik dalam bahasa Indonesia yang ditampilkan dalam bentuk slide prezzi dengan menggunakan laptop dan LCD
2)    Mempelajari vocal dan konsonan dalam bahasa Indonesia dengan menggunakan Laptop dan LCD
b.    Kegiatan Elaborasi
1)    Mahasiswa mempresentasikan hasil tugas kelompok yang berkaitan dengan materi yang diberikan dengan menggunakan media LCD
2)    Kelompok yang lain diberi kesempatan menggapi dan bertanya
c.    Kegiatan Konfirmasi
1) Dosen memberikan masukan mengenai presentasi kelompok
2) Dosen menyimpulkan presentasi kelompok
  1. Penutup
1)    Dosen menyimpulkan materi yang telah diberikan
2)    Dosen menyampaikan kelompok berikutnya yang akan mempresentasikan makalahnya.



  1. Sumber dan Media Pembelajaran
1.    Sumber Bahan
a.   Alwi, dkk. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 2003.
b.   Keras, Gorys. Tata Bahasa Indonesia. Ende Flores: Nusa Indah, 1982.
c.   Muslich, Masnur. Fonologi Bahasa Indonesia. Jakarta: Bumi aksara, 2008.
d.   Verhaar, J.W.M. Pengantar Linguistik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1997.
2.    Media
a.       Laptop
b.      LCD
c.       Slide Prezi yang berisi materi
d.      Video
3.    Alat Pembelajaran: Papan tulis dan spidol
  1. Lampiran
Materi Ajar
  1. Pengertian  Fonetik
Fonetik (phonetics) ialah ilmu yang menyelidiki bunyi-bunyi bahwa tanpa melihat fungsi bunyi itu sebagai pembeda makna dalam suatu bahasa (language) (cf. malmberg, 1963:1; verhaar 1997:12; Ramelan, 1982:3). Fonetik menyelidiki bunyi bahasa dari sudut tuturan atau ujaran (parole) misalnya, perbedaan bunyi vokal depan madya atas [e] dengan vokal depan madya bawah. Dalam bahasa Indonesia,karena bunyi-bunyi dalam bahasa-bahasa yang bersangkutan tidak membedakan makna,maka di selidiki dalam fonetik. Dengan kata lain fonetik adalah ilmu yang menyelidiki dan berusaha merumuskan secara teratur tentang hal ikhwal bunyi bahasa. Bagaimana cara terbentuknya; berapa frekuensinya,intensitas, timbrenya sebagai getar udara; dan bagaimana bunyi itu diterima oleh telinga.
Secara umum, fonetik dapat dibagi menjadi tiga bidang kajian,yaitu fonetik fisiologis, fonetik akuistik, dan fonetik auditoris atau fonetik persepsi (Dew dan Jensen, 1977:19). 
*            a. Fonetik Fisiologi
Fiadalah siologi adalah suatu bidang ilmu pengetahuan yang mengkaji tentang fungsi fisiologis manusia (Liberman, 1977:3). Foneti  fisiologi adalah bidang fonetik yang mengkaji tentang penghasilan bunyi-bunyi bahasa berdasarkan fungsi mekanisme biologis organ tubuh manusia.
  1. Fonetik Akuistik
Fonetik akuistik  bertumpu pada struktur fisik bunyi-bunyi bahasa dan bagimana alat pendengaranmanusia memberikan reaksi kepada bunyi-bunyi bahasa yang diterima (Malbmberg, 1963:1). Adapun cirri utama bunyi-bunyi bahasa yang mendapatkan penekanan dalam kajian fonetik akuistik, yaitu frekuensi,tempo, dan kenyaringan.
  1. Fonetik Auditoris atau Fonetik Persepsi
Fonetik Auditoris atau Fonetik Persepsi adalah kajian terhadap respons system pendengaran terhadap rangsangan gelombang bunyi yang diterima.
  1. Deskripsi Bunyi Vokal dan Konsonan
1.    Deskripsi Bunyi Vokal
Vokal adalahbunyi bahasa yang dihasilkan tanpa penutupan atau penyempitan diatas glotis. Bunyi vokal berbeda-beda menurut bentuk rongga di atas glotis yang dilalui  udara pada saat pengucapan vokal-vokal itu. kebanyakan vokal dibuat dengan menutup jalan udara melalui hidung.
Bentuk rongga terutama dipengaruhi oleh posisi lidah dan bentuk bibir. Lidah yang lincah itu dapat bererak ke atas, ke belakang, ke bawah, dan ke atas. Bibir dapat membulat atau memipih.
Adapun Pembentukan vokal, yaitu
  1. Tinggi rendahnya vokal
1)    Vokal tinggi, misalnya : [ i, u ]
2)    Vokal tengah, misalnya : [ e, Ԑ, ә, o ]
3)     Vokal rendah, misalnya : [ a, ɑ ].
  1. Bagian lidah yang bergerak
1)    Vokal depan, adalah vokal oleh gerakan turun naiknya lidah, misalnya [ i, e, Ԑ, a ]
2)    Vokal tengah, adalah vokal oleh gerakan peranan lidah, misalnya [ ә ]
3)    Vokal belakang, adalah vokal oleh gerakan peranan turun naiknya, misalnya [ u, o, ɑ
Adapun penamaan vocal adalah sebagai berikut. Vokal biberi nama dengan menyebutkan faktor maju mundurnya lidah, faktor naik   turunnya lidah, dan faktor bentuk bibir. Misalnya,
i adalah vokal depan tinggi (atau atas) tak bulat
u adalah vokal belakang tinggi (atau atas) bulat
e adalah vokal depan tengah tak bulat
           ә adalah vokal pusat tengah tak bulat
a adalah vokal depan rendah (atau bawwah) tak bulat
ą adalah vokal pusat rendah (atau bawah) tak bulat

2.    Deskripsi bunyi Konsonan
Jika sebuah segmen ditandai oleh hambatan sempurna  terhadap udara atau hambatan yang menyebabkan gangguan local terhadap udara,segmen itulah yang disebut konsonan.
Pada pembentukan konsonan, aliran udara menemui berbagai hambatan atau penyempitan. Sifat dan tempat hambatan  atau penyempitan inilah yang banyak memberikan cirri kepada konsonan yang terjadi. Penutupan atau penyempitan dapat terjadi di mana saja menurut kemampuan alat-alat ucap kita. Untuk memberikan suatu bunyi konsonan, kita harus memperhatikan hal-hal berikut .
  1. Bagaimana posisi glotis. Jika glotis dalam keadaan terbuka, maka konsonanan itu konsonan tak bersuara . Sedangkan jika glotis itu menyempit dan pita suara bergetar, maka konsonan itu konsonan bersuara.
  2. Artikulator aktif ialah alat ucap yang secara aktif bergerak menghalangi perjalanan udara . Terutama bibir bawah dan lidah . Karena lidah dapat melakukan penghalangan yang bermacam-macam dengan bagian lidah yang berbeda-beda. Banyaknya bagian tergantung pada keperluan ketelitan pemerian. Bunyi konsonan yang menggunakan bibir bawah sebagai articulator aktif disebut konsonan labial.
  3.  Arikulator pasif adalah alat ucap yang pada umumnya tidak bergerak yang disentuh atau didekati articulator aktif. Artikulator pasif yang disebut juga titik artikulasi terdiri dari bibir atas. Bibir atas , gigi atas , gusi atas , langit-langit keras , langit-langit lunak , dan dinding belakang kerongkongan .
  4. Bagaimana cara menghalagi udara . cara menghalangi udara , disebut juga cara (ber)artikulasi, adalah cara articulator aktif menghalangi udara di daerah artikulasinya .

Berdasarkan Daerah Artikulasinya, maka konsonan dibedakan sebagai berikut.
  1. Bilabial adlah bunyi yang didapat dari pertemuan antara dua bibir yang bersentuhan dan megalami hambatan dalam pengucapannya. Contohnya huruf [ b ] dan [ m ].
  2. Labio-dental adalah bunyi yang terjadi karena pertemuan antara bibir bawah dengan gigi atas dan mengalami penghambatan. Contohnya huruf [ f ] dan [ v ].
  3. Apiko-dental adalah bunyi yang terjadi karena pertemuan antara ujung lidah dengan gigi. Contoh huruf [  Ɵ ] dan [ ð ].
  4. Lamino-arveolar adalah bunyi yang terjadi karena pertemuannya antara daun lidah dengan gusi. Contoh [ s ], [ z ], [ t ], [ d ].
  5. Medio-palatal adalah  bunyi yang terjadi karena pertemuannya anttara tengah lidah dengan langit-langit keras. Contoh [ c ],[ j ], [ y ], [ ʒ ], [ ],[ ʃ ].
  6. Dorso-velar  adalah bunyi yang terjadi karena pertemua antara pangkal lidah dengan langit-langit keras. Contoh huruf [ k ], [ g ], [ ŋ ].
  7. Uvular  adalah  bu nyi  yang terjadi karena dihambat oleh uvular itu sendiri. Contoh huruf [ x ].
  8.  Apiko-palatal adalah bunyi yang terjadi karena pertemuannya antara ujung lidah dengan langit-langit keras. Contoh [ ŧ ].
  9. Faringaladalah bunyi bahasa yang terjadi karena adanya udara yang masuk ke rongga kerongkongan . Contoh [ h ].
  10. Hamzahadalah bunyi yang terjadi karena udara yang masuk ke rongga tenggorokan dan terhambat di glotis . Contoh [ ? ].
                       
Cara-cara artikulasi
  1.  Konsonan hambat ( stop ), adalah cara menghalangi udara pada daerah artikulasi. Contoh [ p ], [ b ], [ t ], [ d ], [ k ], [ g ].
  2. Konsonan geser ( frikatif ), adalah cara menggesekkan udara yang keluardari paru-paru. Contoh [ f ], [ v ], [ s ], [ z ],       [ x ], [ h ].
  3. Konsonan –likuida ( lateral), adalah cara menaikkan lidah ke langit-langit sehingga udara terpaksa diaduk dan dikeluarkan melalui kedua sisi lidah. Contoh [ l ].
  4. Konsonan getar ( trill ), adalah cara menjauhkan dan mendekatkan lidah ke alveolum secara cepat dan berulang-ulang. Contoh [ r ].
  5. Konsonan sengau ( nasal), adalah dari rongga hidung. Contoh [ m ], [ n ].
  6.  Semi vokal, adalah konsonan belum membentuk konsonan murni. Contoh [ w ], [ y ].
Adapun penamaan konsonan sebagai berikut.
Konsonan diberi nama dengan menyebutkan secara berurut cara berartikulasi, articulator aktif dan daerah artikulasi, dan keadaan glotis. Dibawah ini diberikan beberapa contoh:
T    adalah konsonan letupan lamin
D   adalah konsonan letupan lamino-alveolar  bersuara
G   adalah konsonan letupan dorso-velar bersuara
S    adalah konsonan geseran lamino-alveolar tak bersuara
M  adalah konsonan sengauan abio-labial bersuara atau sengauan bilabial   bersuara.

  1. Diagram Vokal dan konsonan
1.    Diagram vocal
Depan                        Tengah                      Belakang
                             
Tinggi             I                                   u
 

Sedang                                  e          ə          o
 

Rendah                                     a     

 


2.    Diagram Konsonan
          Daerah Artikulasi


Cara Artikulasi
Bilabial
Labiodental
Dental/Alveolar
Palatal
Velar
Glotal
Hambat
Tak bersuara
bersuara

P
b


T
d

K
g

Afrikat
Tak bersuara
Bersuara



C
J


Frikatif
Tak bersuara
Bersuara

f
S
z
Ŝ
X
h
Nasal
Bersuara
m

n
ň
Ŋ

Getar
bersuara


r



Lateral
bersuara


l



Semivokal
bersuara
w


Y



  1. Distribusi Vokal dan Konsonan dalam Bahasa Indonesia
1.    Distribusi Vokal
No.
Fonetik
Posisi
Awal
Tengah
Akhir
1.
a
Awal
Asap
akal
Sama
Pilar
sapu
Busa
Rasa
baja
2.
i
Ikan
Isap
Indah
Air
Antik
Pisah
Sapi
Kali
mari
3.
u
Ujar
Ulang
ukir

Kusam
Tunduk
Jurang

Kayu
Sapu
ratu

4.
o
Olah
Ombak
Orang
Lobak
Rotan
Sorot
Rasio
Radio
toko
5.
e
Enak
Eja
Ember
Kaset
Gesek
Karet

6.
ə
Әlang
Әmas
Әntah
Sәlam
Kәlam
Jәda



2.    Distribusi Konsonan
No.
Fonetik
Posisi
Awal
Tengah
Akhir
1.
2.
3.
4.
4.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
b
c
d
f
g
h
j
k
l
m
n
ň
ŋ
p
r
s
ŝ
t
w
x
y
z
bunga, bingkai,
cuek, cantik
dalam, damai
fitnah, fakir
gaya, gawat
hias, halus
jalan, jiwa
kalung kelam
lilin, lihat
minum, maju
nista, novel
ňiur
ŋarai,
pandai, politik
racun, rindu
santai, susah

tolong, tuli
wanita, warga
xas
yang, yaitu
zat, ziarah
sebagai, abadi
kecap, kencur
adil, andai
kafir, diftong
kagum, kaget
lahir, leher
manja, puji
buku, sakit
nalar, malas
kamus, kampong
panas, santun
taňa
karaŋan
apa, apel
arsip, seram
kasih, kusam

kata, serta
awan, awal
axir
ayam, ayat

sebab,  kitab
-
abad,jasad
maaf, insaf
dialog, dialeg


naik, namak
kabel, mual
garam, gandum
kanan, kapan

kuniŋ
atap, hadap
lahir, leher
bilas, kias

ketat, kuat

tarix