21 November 2014

Semangat dan Harapan
Matahari belum menampakkan dirinya. Orang-orang dan kendaraan-kendaraan sudah lalu lalang di jalan. Mereka lebih cepat bangun dibandingkan matahari yang mungkin belum saatnya bangun dari peraduannya. Itulah hal yang menjadi kebangggan saya yang harus bangun lebih awal seblum matahari terbit. Hal tersebut merupakan rutinitas saya setiap pagi agar bisa mendapatkan angkot lebih awal juga. Apabila kita lambat memeroleh kendaraan, secara otomatis kita akan terlambat sampai ditujuan.
Seperti biasanya, saya selalu menyaksikan ratusan kendaraan dan orang-orang. itu bukan merupakan pemandangan yang biasa bagi saya. Namun, ada satu pemandangan yang selalu mengganjal dipikiranku, yaitu melihat anak-anak berseragam sekolah, khususnya tingkat SMP dan SMA yang berdiri bahkan duduk di sekitar trotoar dan di depan kios di sepanjang jalan raya. Hal ini juga merupakan bukan hal yang unik karena sama halnya dengan saya yang memiliki rutinitas yang sama untuk bangun di pagi hari untuk mendapatkan kendaraan.
Ketika awal masuk kerja dan melihat pemandangan itu, saya sangat kagum kepada mereka karena semangat mereka berangkat ke sekolah.Namun, ketika saya menyaksikan para anak sekolah, khususnya anak SMP dan SMA, saya langsung berpikir mereka berniat yang tinggi ke sekolah atau atau sekolah hanya dijadikan rutinitas belaka.
Jika kita menyaksikan beberapa acara di televisi, mereka menayangkan perjuangan anak-anak untuk memeroleh pendidikan. Ada yang ingin sekolah tetapi tidak punya biaya. Ada yang ke sekolah berjalan beberapa kilometer tanpa menggunakan sepatu. Ada pula anak yang ke sekolah setelah merekan membantu orang tuanya dan masih banyak lagi kasus yang dapat kita saksikan. 
Akan tetapi, setelah saya menyaksikan para anak-anak ini dengan seragam sekolah dan pagi-pagi berjejer di pinggir jalan,dengan rokok di tangan sangat berbeda dengan nasib para anak-anak yang ditayangkankan di tv yang dapat dijadikan sebagai motivasi. Apakah rokok sudah menjadi sarapan terbaru bagi anak-anak Indonesia? apakah rokok memberikan penyemangat di pagi hari? 
Dengan kejadian seperti itu, saya melihat bahwa sepertinya semangat mereka sudah tidak ada, sepertinya mereka menganggap sekolah hanya sebuah rutinitas saja.  Sementara anak-anak yang lain mereka berjuang ke sekolah dengan semangat yang besar untuk mencapai cita-citanya. 
Jadi semangat dan harapan bagi saya seperti dua sisi mata uang logam yang tidak dapat dipisahkan. Ketika kita tidak memiliki semangat untu mengerjakan sesuatu, maka harapan atau tujuan yang akan kita capai tidak maksimal atau bahkan tidak tercapai sama sekali. 
Bertolak dari hal tersebut, anak-anak sekolah harusnya memiliki semangat yang tinggi untuk mencapai harapa yang mereka dambakan. Memang pendidikan dapat diperoleh di mana saja. Akan tetapi, pendidikan formal juga sangat penting karena sebagai wadah untuk mendapatkan pendidikan karakter. Saya berharap, para anak didik di Indonesia bisa serius dalam mendapatkan pendidikan. Karakter mereka harus dibentuk agar memiliki semangat yang tiinggi sehingga harapan mereka di masa mendatang tidak suram.


06 Juni 2014

Kerikil-Kerikil Berkat
Tuhan yang Memberi
Kerikil-kerikil itu selalu menghalangi langkahku
duri-duri itu selalu menusuk-nusuk hatiku
harapanku hampir punah
aku tak tahu harus mencari kemana

Tiba-tiba secercah harapan muncul
lewat pencerahan orang-orang terdekatku
aku baru menyadari
mereka adalah malaikat yang dikirim Tuhan untukku

Aku menyadari Tuhan menhadirkan mereka
Aku kembali bersimpuh di hadapan-Nya
Mengucapkan sykur atas berkatmu
Lewat cobaan, Engkau menegurku menjadi lebih baik lagi

Terima kasih atas semuanya Tuhan
Engkau telah bersemayam di hatiku
Aku percaya Tuhan yang menciptakan
Tuhan akan memberikan yang terbaik untukku



23 Mei 2014

KEBIMBANGAN RAKYAT
Suara-Suara terdengar di mana-mana
Mereka menyuarakan calon presiden
Cerita itu sudah menjadi sarapan mereka
Mereka tak henti-hentinya berdebat tentang kelebihan dan kekurangan kedua calon tersebut

Rakyat miskin hanya bisa terdiam dan mendengarkan suara mereka
Rakyat miskin hanya tersenyum
Mereka hanya memikirkan, esok hari anak mereka makan apa,
esok hari anak harus bayar uang sekolah

Pilihan itu adalah cerita orang-orang yang berkepentingan
Mereka berusaha  mengahsut rakyat miskin
Cerita itu hanya menambah beban
Cerita itu hanya menimbulkan kebimbangan

21 Mei 2014

Tuhan Tahu.....
Saat kudatang membawa keinginan pada Tuhan
Tuhan mendengarkanku dengan sabar
 Saat kuberjuang untuk menggapai keinginanku
Tuhan mengajarkanku untuk berusaha dan bersabar
Pada saat aku memberontak pada saat aku berambisius untuk mencapainya
Tuhan tetap sabar mendampingiku
 Aku baru menyadari, Tuhan memiliki rencana yang indah
 Ternyata Tuhan Tahu apa yang aku butuhkan

02 Maret 2014

Tuhan Sempurnakan Hidupku

hidup yang penuh kerikil-kerikil tajam membuatku semakin kuat untuk berjalan hidup yang penuh dengan badai menguatkanku untuk mengarungi kehidupan ini aku tak sendiri melewatinya aku tak sendiri menghadapinya ada Tuhan yang memegang tanganku ada Tuhan yang menyertaiku... Trima kasih Tuhan Engkau sempurnakan hidup ini...

26 Februari 2012

Judul Penelitian: Pemanfaatan TIK dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia pada SMA Katolik Makale


PENERAPAN TIK DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
PADA SMA KATOLIK MAKALE

Multimedia telah mengalami perkembangan konsep sejalan dengan perkembangan teknologi pembelajaran. Ketika teknologi komputer belum dikenal, konsep multimedia sudah dikenal yakni dengan mengintegrasikan berbagai unsur media, seperti: cetak. kaset, audio, dan slide suara. Unsur-unsur tersebut dikemas dan dikombinasikan untuk menyampaikan suatu topik materi pelajaran tertentu. Pada konsep ini, setiap unsur media dianggap mempunyai kekuatan dan kelemahan. Kekuatan salah satu unsur media dimanfaatkan untuk mengatasi kelemahan media lainnya.
Perkembangan teknologi informasi  dan komunikasi (TIK) yang sangat pesat telah membawa perubahan besar pada segala bidang, termasuk bidang pendidikan. Bila dimanfaatkan dengan tepat, maka TIK dapat meningkatkan mutu pendidikan. Fahri (2009:1) menjelaskan bahwa pada hakikatnya tujuan dasar perlunya multimedia pembelajaran adalah untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran. Contohnya di SMA Katolik Makale.SMA Katolik Makale merupakan sekolah yang dilengkapi oleh fasilitas komputer dan internet. Apakah semuanya telah terealisasikan dalam proses pengajaran pada semua mata pelajaran? Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis akan mencoba menerapkan media tersebut dalam pelajaran bahasa Indosia.


Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan :           Perguruan Tinggi
Nama Mata Kuliah   :           Fonologi Bahasa Indonesia
Kode Mata Kuliah    :           104 F 11
Kelas/Semester        :           A/I
Alokasi Waktu          :           4x45 menit (2xpertemuan)

  1. Standar kompetensi
1.    Memahami
2.    Mengaplikasikan fonetik dalam bahasa yang lain
  1. Kompetensi Dasar
Memahami fonetik dalam bahasa Indonesia
  1. Indikator
a.    Memahami Defenisi fonetik
b.    Memahami bunyi vocal dan konsonan
c.    Memahami deskripsi bunyi vocal dan konsonan dalam bahasa Indonesia
d.    Memahami Distribusi bunyi vocal dan konsonan dalam bahasa Indonesia
e.    Menemukan bunyi vocal dan konsonan dalam bahasa daerah masing-masing mahasiswa
f.     Menemukan distibusi bunyi vocal dan konsonan dalam bahasa daerah.
1)    Menuliskan

  1. Tujuan Pembelajaran
1.    Dapat mengetahui defenisi fonetik
2.    Dapat membedakan bunyi vocal dan konsonan dalam bahasa Indosia
3.    Dapat membedakan deskripsi bunyi vocal dan konsonan dalam bahasa Indonesia
4.    dapat Mendistribusikan vokal dan konsonan dalam kata dasar dalam bahasa Indonesia
5.    Dapat menuliskan bunyi vocal dan konsonan dalam bahasa daerah
6.    Dapat mendistribusikan vocal dan konsonan dalam kata dasar bahasa Daerah.
  1. Materi Pembelajaran
1.    Defenisi Fonetik
2.    Deskripsi Bunyi vocal dan Konsonan
3.    Diagram Vokal dan konsonan
4.    Distribusi vocal dan konsonan
  1. Metode, dan Media Pembelajaran
a.    Pendekatan: Komunikatif
b.    Metode: Ceramah, Diskusi, Tanya jawab, pemberian tugas
c.    Media: Audiovisual
  1. Langkah-Langakah Kegiatan Pembelajaran
  1. Kegiatan Pembukaan
a.    Dosen menyampaikan salam pembuka
b.    Mengulang materi pada pertemuan sebelumnya sebagai acuan untuk masuk dalam materi selanjutnya.
  1. Kegiatan Inti
a.    Kegiatan Eksplorasi:
1)    Mempelajari fonetik dalam bahasa Indonesia yang ditampilkan dalam bentuk slide prezzi dengan menggunakan laptop dan LCD
2)    Mempelajari vocal dan konsonan dalam bahasa Indonesia dengan menggunakan Laptop dan LCD
b.    Kegiatan Elaborasi
1)    Mahasiswa mempresentasikan hasil tugas kelompok yang berkaitan dengan materi yang diberikan dengan menggunakan media LCD
2)    Kelompok yang lain diberi kesempatan menggapi dan bertanya
c.    Kegiatan Konfirmasi
1) Dosen memberikan masukan mengenai presentasi kelompok
2) Dosen menyimpulkan presentasi kelompok
  1. Penutup
1)    Dosen menyimpulkan materi yang telah diberikan
2)    Dosen menyampaikan kelompok berikutnya yang akan mempresentasikan makalahnya.



  1. Sumber dan Media Pembelajaran
1.    Sumber Bahan
a.   Alwi, dkk. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 2003.
b.   Keras, Gorys. Tata Bahasa Indonesia. Ende Flores: Nusa Indah, 1982.
c.   Muslich, Masnur. Fonologi Bahasa Indonesia. Jakarta: Bumi aksara, 2008.
d.   Verhaar, J.W.M. Pengantar Linguistik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1997.
2.    Media
a.       Laptop
b.      LCD
c.       Slide Prezi yang berisi materi
d.      Video
3.    Alat Pembelajaran: Papan tulis dan spidol
  1. Lampiran
Materi Ajar
  1. Pengertian  Fonetik
Fonetik (phonetics) ialah ilmu yang menyelidiki bunyi-bunyi bahwa tanpa melihat fungsi bunyi itu sebagai pembeda makna dalam suatu bahasa (language) (cf. malmberg, 1963:1; verhaar 1997:12; Ramelan, 1982:3). Fonetik menyelidiki bunyi bahasa dari sudut tuturan atau ujaran (parole) misalnya, perbedaan bunyi vokal depan madya atas [e] dengan vokal depan madya bawah. Dalam bahasa Indonesia,karena bunyi-bunyi dalam bahasa-bahasa yang bersangkutan tidak membedakan makna,maka di selidiki dalam fonetik. Dengan kata lain fonetik adalah ilmu yang menyelidiki dan berusaha merumuskan secara teratur tentang hal ikhwal bunyi bahasa. Bagaimana cara terbentuknya; berapa frekuensinya,intensitas, timbrenya sebagai getar udara; dan bagaimana bunyi itu diterima oleh telinga.
Secara umum, fonetik dapat dibagi menjadi tiga bidang kajian,yaitu fonetik fisiologis, fonetik akuistik, dan fonetik auditoris atau fonetik persepsi (Dew dan Jensen, 1977:19). 
*            a. Fonetik Fisiologi
Fiadalah siologi adalah suatu bidang ilmu pengetahuan yang mengkaji tentang fungsi fisiologis manusia (Liberman, 1977:3). Foneti  fisiologi adalah bidang fonetik yang mengkaji tentang penghasilan bunyi-bunyi bahasa berdasarkan fungsi mekanisme biologis organ tubuh manusia.
  1. Fonetik Akuistik
Fonetik akuistik  bertumpu pada struktur fisik bunyi-bunyi bahasa dan bagimana alat pendengaranmanusia memberikan reaksi kepada bunyi-bunyi bahasa yang diterima (Malbmberg, 1963:1). Adapun cirri utama bunyi-bunyi bahasa yang mendapatkan penekanan dalam kajian fonetik akuistik, yaitu frekuensi,tempo, dan kenyaringan.
  1. Fonetik Auditoris atau Fonetik Persepsi
Fonetik Auditoris atau Fonetik Persepsi adalah kajian terhadap respons system pendengaran terhadap rangsangan gelombang bunyi yang diterima.
  1. Deskripsi Bunyi Vokal dan Konsonan
1.    Deskripsi Bunyi Vokal
Vokal adalahbunyi bahasa yang dihasilkan tanpa penutupan atau penyempitan diatas glotis. Bunyi vokal berbeda-beda menurut bentuk rongga di atas glotis yang dilalui  udara pada saat pengucapan vokal-vokal itu. kebanyakan vokal dibuat dengan menutup jalan udara melalui hidung.
Bentuk rongga terutama dipengaruhi oleh posisi lidah dan bentuk bibir. Lidah yang lincah itu dapat bererak ke atas, ke belakang, ke bawah, dan ke atas. Bibir dapat membulat atau memipih.
Adapun Pembentukan vokal, yaitu
  1. Tinggi rendahnya vokal
1)    Vokal tinggi, misalnya : [ i, u ]
2)    Vokal tengah, misalnya : [ e, Ԑ, ә, o ]
3)     Vokal rendah, misalnya : [ a, ɑ ].
  1. Bagian lidah yang bergerak
1)    Vokal depan, adalah vokal oleh gerakan turun naiknya lidah, misalnya [ i, e, Ԑ, a ]
2)    Vokal tengah, adalah vokal oleh gerakan peranan lidah, misalnya [ ә ]
3)    Vokal belakang, adalah vokal oleh gerakan peranan turun naiknya, misalnya [ u, o, ɑ
Adapun penamaan vocal adalah sebagai berikut. Vokal biberi nama dengan menyebutkan faktor maju mundurnya lidah, faktor naik   turunnya lidah, dan faktor bentuk bibir. Misalnya,
i adalah vokal depan tinggi (atau atas) tak bulat
u adalah vokal belakang tinggi (atau atas) bulat
e adalah vokal depan tengah tak bulat
           ә adalah vokal pusat tengah tak bulat
a adalah vokal depan rendah (atau bawwah) tak bulat
ą adalah vokal pusat rendah (atau bawah) tak bulat

2.    Deskripsi bunyi Konsonan
Jika sebuah segmen ditandai oleh hambatan sempurna  terhadap udara atau hambatan yang menyebabkan gangguan local terhadap udara,segmen itulah yang disebut konsonan.
Pada pembentukan konsonan, aliran udara menemui berbagai hambatan atau penyempitan. Sifat dan tempat hambatan  atau penyempitan inilah yang banyak memberikan cirri kepada konsonan yang terjadi. Penutupan atau penyempitan dapat terjadi di mana saja menurut kemampuan alat-alat ucap kita. Untuk memberikan suatu bunyi konsonan, kita harus memperhatikan hal-hal berikut .
  1. Bagaimana posisi glotis. Jika glotis dalam keadaan terbuka, maka konsonanan itu konsonan tak bersuara . Sedangkan jika glotis itu menyempit dan pita suara bergetar, maka konsonan itu konsonan bersuara.
  2. Artikulator aktif ialah alat ucap yang secara aktif bergerak menghalangi perjalanan udara . Terutama bibir bawah dan lidah . Karena lidah dapat melakukan penghalangan yang bermacam-macam dengan bagian lidah yang berbeda-beda. Banyaknya bagian tergantung pada keperluan ketelitan pemerian. Bunyi konsonan yang menggunakan bibir bawah sebagai articulator aktif disebut konsonan labial.
  3.  Arikulator pasif adalah alat ucap yang pada umumnya tidak bergerak yang disentuh atau didekati articulator aktif. Artikulator pasif yang disebut juga titik artikulasi terdiri dari bibir atas. Bibir atas , gigi atas , gusi atas , langit-langit keras , langit-langit lunak , dan dinding belakang kerongkongan .
  4. Bagaimana cara menghalagi udara . cara menghalangi udara , disebut juga cara (ber)artikulasi, adalah cara articulator aktif menghalangi udara di daerah artikulasinya .

Berdasarkan Daerah Artikulasinya, maka konsonan dibedakan sebagai berikut.
  1. Bilabial adlah bunyi yang didapat dari pertemuan antara dua bibir yang bersentuhan dan megalami hambatan dalam pengucapannya. Contohnya huruf [ b ] dan [ m ].
  2. Labio-dental adalah bunyi yang terjadi karena pertemuan antara bibir bawah dengan gigi atas dan mengalami penghambatan. Contohnya huruf [ f ] dan [ v ].
  3. Apiko-dental adalah bunyi yang terjadi karena pertemuan antara ujung lidah dengan gigi. Contoh huruf [  Ɵ ] dan [ ð ].
  4. Lamino-arveolar adalah bunyi yang terjadi karena pertemuannya antara daun lidah dengan gusi. Contoh [ s ], [ z ], [ t ], [ d ].
  5. Medio-palatal adalah  bunyi yang terjadi karena pertemuannya anttara tengah lidah dengan langit-langit keras. Contoh [ c ],[ j ], [ y ], [ ʒ ], [ ],[ ʃ ].
  6. Dorso-velar  adalah bunyi yang terjadi karena pertemua antara pangkal lidah dengan langit-langit keras. Contoh huruf [ k ], [ g ], [ ŋ ].
  7. Uvular  adalah  bu nyi  yang terjadi karena dihambat oleh uvular itu sendiri. Contoh huruf [ x ].
  8.  Apiko-palatal adalah bunyi yang terjadi karena pertemuannya antara ujung lidah dengan langit-langit keras. Contoh [ ŧ ].
  9. Faringaladalah bunyi bahasa yang terjadi karena adanya udara yang masuk ke rongga kerongkongan . Contoh [ h ].
  10. Hamzahadalah bunyi yang terjadi karena udara yang masuk ke rongga tenggorokan dan terhambat di glotis . Contoh [ ? ].
                       
Cara-cara artikulasi
  1.  Konsonan hambat ( stop ), adalah cara menghalangi udara pada daerah artikulasi. Contoh [ p ], [ b ], [ t ], [ d ], [ k ], [ g ].
  2. Konsonan geser ( frikatif ), adalah cara menggesekkan udara yang keluardari paru-paru. Contoh [ f ], [ v ], [ s ], [ z ],       [ x ], [ h ].
  3. Konsonan –likuida ( lateral), adalah cara menaikkan lidah ke langit-langit sehingga udara terpaksa diaduk dan dikeluarkan melalui kedua sisi lidah. Contoh [ l ].
  4. Konsonan getar ( trill ), adalah cara menjauhkan dan mendekatkan lidah ke alveolum secara cepat dan berulang-ulang. Contoh [ r ].
  5. Konsonan sengau ( nasal), adalah dari rongga hidung. Contoh [ m ], [ n ].
  6.  Semi vokal, adalah konsonan belum membentuk konsonan murni. Contoh [ w ], [ y ].
Adapun penamaan konsonan sebagai berikut.
Konsonan diberi nama dengan menyebutkan secara berurut cara berartikulasi, articulator aktif dan daerah artikulasi, dan keadaan glotis. Dibawah ini diberikan beberapa contoh:
T    adalah konsonan letupan lamin
D   adalah konsonan letupan lamino-alveolar  bersuara
G   adalah konsonan letupan dorso-velar bersuara
S    adalah konsonan geseran lamino-alveolar tak bersuara
M  adalah konsonan sengauan abio-labial bersuara atau sengauan bilabial   bersuara.

  1. Diagram Vokal dan konsonan
1.    Diagram vocal
Depan                        Tengah                      Belakang
                             
Tinggi             I                                   u
 

Sedang                                  e          ə          o
 

Rendah                                     a     

 


2.    Diagram Konsonan
          Daerah Artikulasi


Cara Artikulasi
Bilabial
Labiodental
Dental/Alveolar
Palatal
Velar
Glotal
Hambat
Tak bersuara
bersuara

P
b


T
d

K
g

Afrikat
Tak bersuara
Bersuara



C
J


Frikatif
Tak bersuara
Bersuara

f
S
z
Ŝ
X
h
Nasal
Bersuara
m

n
ň
Ŋ

Getar
bersuara


r



Lateral
bersuara


l



Semivokal
bersuara
w


Y



  1. Distribusi Vokal dan Konsonan dalam Bahasa Indonesia
1.    Distribusi Vokal
No.
Fonetik
Posisi
Awal
Tengah
Akhir
1.
a
Awal
Asap
akal
Sama
Pilar
sapu
Busa
Rasa
baja
2.
i
Ikan
Isap
Indah
Air
Antik
Pisah
Sapi
Kali
mari
3.
u
Ujar
Ulang
ukir

Kusam
Tunduk
Jurang

Kayu
Sapu
ratu

4.
o
Olah
Ombak
Orang
Lobak
Rotan
Sorot
Rasio
Radio
toko
5.
e
Enak
Eja
Ember
Kaset
Gesek
Karet

6.
ə
Әlang
Әmas
Әntah
Sәlam
Kәlam
Jәda



2.    Distribusi Konsonan
No.
Fonetik
Posisi
Awal
Tengah
Akhir
1.
2.
3.
4.
4.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
b
c
d
f
g
h
j
k
l
m
n
ň
ŋ
p
r
s
ŝ
t
w
x
y
z
bunga, bingkai,
cuek, cantik
dalam, damai
fitnah, fakir
gaya, gawat
hias, halus
jalan, jiwa
kalung kelam
lilin, lihat
minum, maju
nista, novel
ňiur
ŋarai,
pandai, politik
racun, rindu
santai, susah

tolong, tuli
wanita, warga
xas
yang, yaitu
zat, ziarah
sebagai, abadi
kecap, kencur
adil, andai
kafir, diftong
kagum, kaget
lahir, leher
manja, puji
buku, sakit
nalar, malas
kamus, kampong
panas, santun
taňa
karaŋan
apa, apel
arsip, seram
kasih, kusam

kata, serta
awan, awal
axir
ayam, ayat

sebab,  kitab
-
abad,jasad
maaf, insaf
dialog, dialeg


naik, namak
kabel, mual
garam, gandum
kanan, kapan

kuniŋ
atap, hadap
lahir, leher
bilas, kias

ketat, kuat

tarix