21 April 2012
04 Maret 2012
26 Februari 2012
Judul Penelitian: Pemanfaatan TIK dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia pada SMA Katolik Makale
PENERAPAN TIK DALAM PEMBELAJARAN
BAHASA INDONESIA
PADA SMA KATOLIK MAKALE
Multimedia telah
mengalami perkembangan konsep sejalan dengan perkembangan teknologi
pembelajaran. Ketika teknologi komputer belum dikenal, konsep multimedia sudah
dikenal yakni dengan mengintegrasikan berbagai unsur media, seperti: cetak.
kaset, audio, dan slide suara. Unsur-unsur tersebut dikemas dan dikombinasikan
untuk menyampaikan suatu topik materi pelajaran tertentu. Pada konsep ini,
setiap unsur media dianggap mempunyai kekuatan dan kelemahan. Kekuatan salah
satu unsur media dimanfaatkan untuk mengatasi kelemahan media lainnya.
Perkembangan teknologi informasi  dan komunikasi (TIK) yang sangat pesat telah
membawa perubahan besar pada segala bidang, termasuk bidang pendidikan. Bila
dimanfaatkan dengan tepat, maka TIK dapat meningkatkan mutu pendidikan. Fahri
(2009:1) menjelaskan bahwa pada hakikatnya tujuan dasar perlunya multimedia
pembelajaran adalah untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses
pembelajaran. Contohnya di SMA Katolik Makale.SMA
Katolik Makale merupakan sekolah yang dilengkapi oleh fasilitas komputer dan
internet. Apakah semuanya telah terealisasikan dalam proses pengajaran pada
semua mata pelajaran? Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis akan mencoba
menerapkan media tersebut dalam pelajaran bahasa Indosia.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan :           Perguruan
Tinggi
Nama Mata Kuliah   :           Fonologi
Bahasa Indonesia
Kode Mata Kuliah    :           104 F 11
Kelas/Semester        :           A/I
Alokasi Waktu          :           4x45
menit (2xpertemuan)
- Standar
     kompetensi
1.    Memahami
2.    Mengaplikasikan
fonetik dalam bahasa yang lain
- Kompetensi Dasar
Memahami
fonetik dalam bahasa Indonesia
- Indikator
a.    Memahami
Defenisi fonetik 
b.    Memahami
bunyi vocal dan konsonan
c.    Memahami
deskripsi bunyi vocal dan konsonan dalam bahasa Indonesia
d.    Memahami
Distribusi bunyi vocal dan konsonan dalam bahasa Indonesia
e.    Menemukan
bunyi vocal dan konsonan dalam bahasa daerah masing-masing mahasiswa 
f.     Menemukan
distibusi bunyi vocal dan konsonan dalam bahasa daerah.
1)    Menuliskan
- Tujuan
     Pembelajaran
1.    Dapat mengetahui defenisi fonetik
2.    Dapat membedakan bunyi vocal dan
konsonan dalam bahasa Indosia
3.    Dapat membedakan deskripsi bunyi
vocal dan konsonan dalam bahasa Indonesia
4.    dapat Mendistribusikan vokal dan
konsonan dalam kata dasar dalam bahasa Indonesia
5.    Dapat menuliskan bunyi vocal dan
konsonan dalam bahasa daerah
6.    Dapat mendistribusikan vocal dan
konsonan dalam kata dasar bahasa Daerah.
- Materi
     Pembelajaran
1.    Defenisi
Fonetik
2.    Deskripsi
Bunyi vocal dan Konsonan
3.    Diagram
Vokal dan konsonan
4.    Distribusi
vocal dan konsonan
- Metode, dan
     Media Pembelajaran
a.    Pendekatan:
Komunikatif
b.    Metode:
Ceramah, Diskusi, Tanya jawab, pemberian tugas
c.    Media:
Audiovisual
- Langkah-Langakah
     Kegiatan Pembelajaran
- Kegiatan
     Pembukaan 
a.    Dosen menyampaikan salam pembuka
b.    Mengulang materi pada pertemuan
sebelumnya sebagai acuan untuk masuk dalam materi selanjutnya.
- Kegiatan
     Inti
a.    Kegiatan Eksplorasi:
1)    Mempelajari fonetik dalam bahasa
Indonesia yang ditampilkan dalam bentuk slide prezzi dengan menggunakan laptop
dan LCD
2)    Mempelajari vocal dan konsonan dalam
bahasa Indonesia dengan menggunakan Laptop dan LCD
b.    Kegiatan Elaborasi
1)   
Mahasiswa
mempresentasikan hasil tugas kelompok yang berkaitan dengan materi yang
diberikan dengan menggunakan media LCD
2)   
Kelompok
yang lain diberi kesempatan menggapi dan bertanya
c.    Kegiatan Konfirmasi
1) Dosen memberikan masukan mengenai
presentasi kelompok
2) Dosen menyimpulkan presentasi
kelompok
- Penutup
1)    Dosen menyimpulkan materi yang telah
diberikan
2)    Dosen menyampaikan kelompok
berikutnya yang akan mempresentasikan makalahnya.
- Sumber dan Media
     Pembelajaran
1.    Sumber
Bahan
a.   Alwi,
dkk. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka, 2003.
b.   Keras,
Gorys. Tata Bahasa Indonesia. Ende
Flores: Nusa Indah, 1982.
c.   Muslich,
Masnur. Fonologi Bahasa Indonesia.
Jakarta: Bumi aksara, 2008. 
d.   Verhaar, J.W.M. Pengantar
Linguistik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1997.
2.    Media
a.       Laptop
b.      LCD
c.       Slide Prezi yang berisi materi
d.      Video
3.    Alat
Pembelajaran: Papan tulis dan spidol
- Lampiran
Materi
Ajar
- Pengertian  Fonetik
Fonetik (phonetics) ialah ilmu yang
menyelidiki bunyi-bunyi bahwa tanpa melihat fungsi bunyi itu sebagai pembeda
makna dalam suatu bahasa (language) (cf. malmberg, 1963:1; verhaar 1997:12;
Ramelan, 1982:3). Fonetik menyelidiki bunyi bahasa dari sudut tuturan atau
ujaran (parole) misalnya, perbedaan bunyi vokal depan madya atas [e] dengan
vokal depan madya bawah. Dalam bahasa Indonesia,karena bunyi-bunyi dalam
bahasa-bahasa yang bersangkutan tidak membedakan makna,maka di selidiki dalam
fonetik. Dengan kata lain fonetik adalah ilmu yang menyelidiki dan berusaha
merumuskan secara teratur tentang hal ikhwal bunyi bahasa. Bagaimana cara
terbentuknya; berapa frekuensinya,intensitas, timbrenya sebagai getar udara;
dan bagaimana bunyi itu diterima oleh telinga.
Secara
umum, fonetik dapat dibagi menjadi tiga bidang kajian,yaitu fonetik fisiologis,
fonetik akuistik, dan fonetik auditoris atau fonetik persepsi (Dew dan Jensen,
1977:19).  
 a.
Fonetik Fisiologi
            a.
Fonetik Fisiologi
Fiadalah siologi adalah suatu bidang
ilmu pengetahuan yang mengkaji tentang fungsi fisiologis manusia (Liberman,
1977:3). Foneti  fisiologi adalah bidang fonetik yang mengkaji tentang
penghasilan bunyi-bunyi bahasa berdasarkan fungsi mekanisme biologis organ
tubuh manusia.
- Fonetik Akuistik
Fonetik akuistik  bertumpu pada
struktur fisik bunyi-bunyi bahasa dan bagimana alat pendengaranmanusia
memberikan reaksi kepada bunyi-bunyi bahasa yang diterima (Malbmberg, 1963:1).
Adapun cirri utama bunyi-bunyi bahasa yang mendapatkan penekanan dalam kajian
fonetik akuistik, yaitu frekuensi,tempo, dan kenyaringan.
- Fonetik Auditoris atau Fonetik
     Persepsi
Fonetik Auditoris atau Fonetik
Persepsi adalah kajian terhadap respons system pendengaran terhadap rangsangan
gelombang bunyi yang diterima.
- Deskripsi Bunyi Vokal dan
     Konsonan
1.    Deskripsi Bunyi Vokal
Vokal adalahbunyi bahasa yang dihasilkan tanpa penutupan
atau penyempitan diatas glotis. Bunyi vokal berbeda-beda menurut bentuk rongga
di atas glotis yang dilalui  udara pada saat pengucapan vokal-vokal itu.
kebanyakan vokal dibuat dengan menutup jalan udara melalui hidung. 
Bentuk rongga terutama dipengaruhi oleh posisi lidah dan
bentuk bibir. Lidah yang lincah itu dapat bererak ke atas, ke belakang, ke
bawah, dan ke atas. Bibir dapat membulat atau memipih.
Adapun
Pembentukan vokal, yaitu
- Tinggi rendahnya vokal
1)    Vokal tinggi, misalnya : [ i, u ]
2)    Vokal tengah, misalnya : [ e, Ԑ, ә, o ]
3)     Vokal rendah, misalnya : [ a, ɑ
].
- Bagian lidah yang bergerak 
1)    Vokal depan, adalah vokal oleh
gerakan turun naiknya lidah, misalnya [ i, e, Ԑ, a ]
2)    Vokal tengah, adalah vokal oleh
gerakan peranan lidah, misalnya [ ә ]
3)    Vokal belakang, adalah vokal oleh
gerakan peranan turun naiknya, misalnya [ u, o, ɑ
Adapun penamaan vocal adalah sebagai
berikut. Vokal biberi nama dengan menyebutkan faktor maju mundurnya lidah,
faktor naik   turunnya lidah, dan faktor bentuk bibir. Misalnya,
i adalah vokal depan tinggi (atau
atas) tak bulat
u adalah vokal belakang tinggi (atau
atas) bulat
e adalah vokal depan tengah tak bulat
           ә adalah vokal pusat tengah tak
bulat
a adalah vokal depan rendah
(atau bawwah) tak bulat
ą adalah vokal pusat rendah (atau
bawah) tak bulat
2.    Deskripsi bunyi Konsonan
Jika sebuah segmen ditandai oleh hambatan sempurna 
terhadap udara atau hambatan yang menyebabkan gangguan local terhadap
udara,segmen itulah yang disebut konsonan.
Pada pembentukan konsonan, aliran udara menemui berbagai
hambatan atau penyempitan. Sifat dan tempat hambatan  atau penyempitan
inilah yang banyak memberikan cirri kepada konsonan yang terjadi. Penutupan
atau penyempitan dapat terjadi di mana saja menurut kemampuan alat-alat ucap
kita. Untuk memberikan suatu bunyi konsonan, kita harus memperhatikan hal-hal
berikut . 
- Bagaimana posisi glotis. Jika
     glotis dalam keadaan terbuka, maka konsonanan itu konsonan tak bersuara .
     Sedangkan jika glotis itu menyempit dan pita suara bergetar, maka konsonan
     itu konsonan bersuara.
- Artikulator aktif ialah alat
     ucap yang secara aktif bergerak menghalangi perjalanan udara . Terutama
     bibir bawah dan lidah . Karena lidah dapat melakukan penghalangan yang
     bermacam-macam dengan bagian lidah yang berbeda-beda. Banyaknya bagian
     tergantung pada keperluan ketelitan pemerian. Bunyi konsonan yang
     menggunakan bibir bawah sebagai articulator aktif disebut konsonan labial.
-  Arikulator pasif adalah alat ucap yang
     pada umumnya tidak bergerak yang disentuh atau didekati articulator aktif.
     Artikulator pasif yang disebut juga titik artikulasi terdiri dari bibir
     atas. Bibir atas , gigi atas , gusi atas , langit-langit keras ,
     langit-langit lunak , dan dinding belakang kerongkongan . 
- Bagaimana cara menghalagi udara
     . cara menghalangi udara , disebut juga cara (ber)artikulasi, adalah cara
     articulator aktif menghalangi udara di daerah artikulasinya .
Berdasarkan Daerah Artikulasinya, maka konsonan dibedakan
sebagai berikut.
- Bilabial adlah bunyi yang
     didapat dari pertemuan antara dua bibir yang bersentuhan dan megalami
     hambatan dalam pengucapannya. Contohnya huruf [ b ] dan [ m ].
- Labio-dental adalah bunyi yang
     terjadi karena pertemuan antara bibir bawah dengan gigi atas dan mengalami
     penghambatan. Contohnya huruf [ f ] dan [ v ].
- Apiko-dental adalah bunyi yang
     terjadi karena pertemuan antara ujung lidah dengan gigi. Contoh huruf [
      Ɵ ] dan [ ð ].
- Lamino-arveolar adalah bunyi
     yang terjadi karena pertemuannya antara daun lidah dengan gusi. Contoh [ s
     ], [ z ], [ t ], [ d ].
- Medio-palatal adalah 
     bunyi yang terjadi karena pertemuannya anttara tengah lidah dengan
     langit-langit keras. Contoh [ c ],[ j ], [ y ], [ ʒ ], [ ῆ ],[ ʃ ].
- Dorso-velar  adalah bunyi
     yang terjadi karena pertemua antara pangkal lidah dengan langit-langit
     keras. Contoh huruf [ k ], [ g ], [ ŋ ].
- Uvular  adalah  bu
     nyi  yang terjadi karena dihambat oleh uvular itu sendiri. Contoh
     huruf [ x ].
-  Apiko-palatal adalah bunyi yang terjadi
     karena pertemuannya antara ujung lidah dengan langit-langit keras. Contoh
     [ ŧ ].
- Faringaladalah bunyi bahasa
     yang terjadi karena adanya udara yang masuk ke rongga kerongkongan .
     Contoh [ h ].
- Hamzahadalah bunyi yang terjadi
     karena udara yang masuk ke rongga tenggorokan dan terhambat di glotis .
     Contoh [ ? ].
Cara-cara
artikulasi
-  Konsonan hambat ( stop ), adalah cara
     menghalangi udara pada daerah artikulasi. Contoh [ p ], [ b ], [ t ], [ d
     ], [ k ], [ g ].
- Konsonan geser ( frikatif ),
     adalah cara menggesekkan udara yang keluardari paru-paru. Contoh [ f ], [
     v ], [ s ], [ z ],       [ x ], [ h ].
- Konsonan –likuida ( lateral),
     adalah cara menaikkan lidah ke langit-langit sehingga udara terpaksa
     diaduk dan dikeluarkan melalui kedua sisi lidah. Contoh [ l ].
- Konsonan getar ( trill ),
     adalah cara menjauhkan dan mendekatkan lidah ke alveolum secara cepat dan
     berulang-ulang. Contoh [ r ].
- Konsonan sengau ( nasal),
     adalah dari rongga hidung. Contoh [ m ], [ n ].
-  Semi vokal, adalah konsonan belum
     membentuk konsonan murni. Contoh [ w ], [ y ].
Adapun
penamaan konsonan sebagai berikut.
Konsonan diberi nama dengan menyebutkan secara berurut cara
berartikulasi, articulator aktif dan daerah artikulasi, dan keadaan glotis.
Dibawah ini diberikan beberapa contoh:
T    adalah konsonan letupan lamin
D   adalah konsonan letupan lamino-alveolar 
bersuara
G   adalah konsonan letupan dorso-velar bersuara
S    adalah konsonan geseran lamino-alveolar
tak bersuara
M  adalah konsonan sengauan
abio-labial bersuara atau sengauan bilabial   bersuara.
- Diagram Vokal dan konsonan
1.    Diagram vocal
Depan                        Tengah                      Belakang




 
                              
Tinggi             I                                   u
|  | 
Sedang                                  e          ə          o
|  | 
Rendah                                     a      
|  | 
2.    Diagram Konsonan
| 
          Daerah
  Artikulasi 
Cara Artikulasi | 
Bilabial | 
Labiodental | 
Dental/Alveolar | 
Palatal | 
Velar | 
Glotal | |
| 
Hambat | 
Tak bersuara 
bersuara | 
P 
b |  | 
T 
d |  | 
K 
g |  | 
| 
Afrikat | 
Tak bersuara 
Bersuara |  |  |  | 
C 
J |  |  | 
| 
Frikatif | 
Tak bersuara 
Bersuara |  | 
f | 
S 
z | 
Ŝ | 
X | 
h | 
| 
Nasal | 
Bersuara | 
m |  | 
n | 
ň | 
Ŋ |  | 
| 
Getar | 
bersuara |  |  | 
r |  |  |  | 
| 
Lateral | 
bersuara |  |  | 
l |  |  |  | 
| 
Semivokal | 
bersuara | 
w |  |  | 
Y |  |  | 
- Distribusi Vokal dan Konsonan
     dalam Bahasa Indonesia
1.    Distribusi Vokal
| 
No.  | 
Fonetik | 
Posisi | ||
| 
Awal | 
Tengah | 
Akhir | ||
| 
1. | 
a | 
Awal 
Asap 
akal | 
Sama 
Pilar 
sapu | 
Busa 
Rasa 
baja | 
| 
2.  | 
i | 
Ikan 
Isap 
Indah | 
Air 
Antik 
Pisah | 
Sapi 
Kali 
mari | 
| 
3. | 
u | 
Ujar 
Ulang 
ukir | 
Kusam 
Tunduk 
Jurang | 
Kayu 
Sapu 
ratu | 
| 
4. | 
o | 
Olah 
Ombak 
Orang | 
Lobak 
Rotan 
Sorot | 
Rasio 
Radio 
toko | 
| 
5. | 
e | 
Enak 
Eja 
Ember | 
Kaset 
Gesek 
Karet |  | 
| 
6. | 
ə | 
Әlang 
Әmas 
Әntah | 
Sәlam 
Kәlam 
Jәda |  | 
2.    Distribusi Konsonan
| 
No. | 
Fonetik | 
Posisi | ||
| 
Awal | 
Tengah | 
Akhir | ||
| 
1. 
2. 
3. 
4. 
4. 
6. 
7. 
8. 
9. 
10. 
11. 
12. 
13. 
14. 
15. 
16. 
17. 
18. 
19. 
20. 
21. 
22. | 
b 
c 
d 
f 
g 
h 
j 
k 
l 
m 
n 
ň 
ŋ 
p 
r 
s 
ŝ 
t 
w 
x 
y 
z | 
bunga, bingkai,  
cuek, cantik 
dalam, damai 
fitnah, fakir 
gaya, gawat 
hias, halus 
jalan, jiwa 
kalung kelam 
lilin, lihat 
minum, maju 
nista, novel 
ňiur 
ŋarai,  
pandai, politik 
racun, rindu 
santai, susah 
tolong, tuli 
wanita, warga  
xas 
yang, yaitu 
zat, ziarah | 
sebagai, abadi 
kecap, kencur 
adil, andai 
kafir, diftong 
kagum, kaget 
lahir, leher 
manja, puji 
buku, sakit 
nalar, malas 
kamus, kampong 
panas, santun 
taňa 
karaŋan 
apa, apel 
arsip, seram 
kasih, kusam 
kata, serta 
awan, awal 
axir 
ayam, ayat | 
sebab,  kitab 
- 
abad,jasad 
maaf, insaf 
dialog, dialeg 
naik, namak 
kabel, mual 
garam, gandum 
kanan, kapan 
kuniŋ 
atap, hadap 
lahir, leher 
bilas, kias 
ketat, kuat 
tarix | 
Langganan:
Komentar (Atom)
